Pelaksanaan Optimalisasi Penanganan Stunting di Kalurahan Margosari Lewat Dana Keistimewaan

Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, melaksanakan program Optimalisasi Penanganan Stunting melalui Dana Keistimewaan (Danais) berbasis Reformasi Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan. Program ini menjadi langkah nyata dalam menurunkan angka stunting melalui pendekatan langsung ke masyarakat, khususnya dengan meningkatkan status gizi kelompok rentan. Kegiatan ini dilaksanakan mulai Tanggal 7 Juli 2025 di semua wilayah padukuhan Kalurahan Margosari.
Kegiatan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan gizi untuk ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan balita dengan berbagai indikasi gangguan gizi. Ibu hamil KEK menjadi prioritas utama karena berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah yang bisa memicu stunting sejak dini. Untuk itu, dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) selama 120 hari penuh secara berkelanjutan.
Tak hanya ibu hamil, perhatian juga diberikan kepada balita dengan pertumbuhan berat badan tidak optimal. Balita yang berat badannya tidak naik selama 14 hari berturut-turut, balita dengan berat badan kurang selama 28 hari, dan balita dengan gizi kurang selama 56 hari, semuanya masuk dalam daftar sasaran penerima PMT. Tujuannya adalah untuk mencegah kondisi stunting menjadi lebih parah dan mendorong perbaikan status gizi secara signifikan.
Pemberian Makanan Tambahan ini bukan hanya berupa bantuan pangan semata, tetapi juga dirancang agar memenuhi standar gizi seimbang dan mudah dikonsumsi oleh sasaran. Menu yang disiapkan divariasikan setiap harinya dengan memperhatikan kebutuhan kalori, protein, vitamin, dan mineral, yang semuanya dirancang oleh tenaga kesehatan dan pelaksana lapangan.
Yang menarik, pelaksanaan distribusi PMT dilakukan secara langsung ke rumah sasaran oleh para kader Kalurahan Margosari, mayoritas adalah ibu-ibu yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Mereka tidak hanya bertugas membagikan makanan, tetapi juga melakukan pemantauan kondisi gizi dan memberikan edukasi tentang pola makan sehat, kebersihan makanan, serta praktik pengasuhan yang benar.
Langkah ini membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat, khususnya kaum perempuan, menjadi kunci penting dalam menyukseskan program penanganan stunting. Dengan melibatkan kader lokal yang sudah memahami karakteristik masyarakat, program dapat dijalankan lebih efektif dan menyentuh kebutuhan nyata di lapangan.
Melalui pelaksanaan ini, Pemerintah Kalurahan Margosari berharap angka stunting bisa ditekan secara signifikan. Selain itu, keberhasilan program ini menjadi contoh konkret bahwa Dana Keistimewaan dapat dimanfaatkan untuk program kesehatan masyarakat yang berkelanjutan, dengan pendekatan pemberdayaan dan kolaborasi lintas sektor.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin